Bismillahirrahmanirrahim
Sejatinya
kita bersyukur atas apa yang Allah berikan kita sampai hari ini, melihat status
diri kita saat ini masih Allah Jaga dalam Kemurahan dan Kasih sayang-Nya,
Hari ini kita perlu tersadar, Adakalanya diri kita terlalu bangga pada status
kita saat ini, ketika orang terdekat kita dengan bangga menyebut kita Alim,
akhirnya yang ada diri kita terlampau terbang dengan sebutan itu. Yah itulah
kita, kita sering bangga ketika kita dipuji orang dan akhirnya?
Fenomena
lain, Ketika semua aktivis dakwah sibuk dengan urusan dakwahnya. Begitu luar
biasa menyita waktunya, hingga bahkan melupakan hal yang menjadi fitrahnya.
Ketika dakwah seharusnya selaras dengan apa yang dibawa tapi kini itu semua
berlawanan.
pic source here |
Lihat saja saat
ini,
Berapa waktu
yang dipersiapkan oleh aktivis untuk musyawarah?
Rasanya hampir setiap waktu dipakai musyawarah. Bukan demikian? Tapi, berapa
waktu yang kita gunakan untuk baca Al-Qur’an?
Berapa waktu yang kita siapkan untuk bersama keluarga?
Berapa waktu yang kita gunakan untuk shalat sunah?
Berapa waktu yang kita gunakan untuk menghafal Al-Qur’an?
Berapa waktu kita gunakan untuk mengkaji sirah?
Akhirnya, apa
bukti nyata kita saat ini terhadap dakwah? Adakah hasil nyata yang kita
perbuat? Yah, mungkin kita sulit untuk menjawab ini. Coba kita putar
sirah perjuangan para sahabat Rasulullah, pasti kita akan merasa malu apa yang
kita lakukan hari ini. Ketika kegigihan para sahabat itu menjadi saksi nyata
akan kebangkitan Islam saat itu.
Ukhti,, semakin
jauh melangkah maka cobaan juga akan semakin banyak, iman yang susah payah kita
bangun dan jaga seumpama pohon yang sedang tumbuh, semakin tinggi pohon
tersebut maka semakin banyak angin yang menyapa, kadang angin sepoi dan membuat
pohon terbelai, kadang angin kencang yang membuat pohon bergoyang tidak karuan,
bahkan kadang angin badai yang bisa membuat pohon tumbang. Kuatkan akarnya,
supaya bisa menahan badai, tidak tumbang oleh tragedi zaman yang selalu
menghadang. Tingkatkan kekebalan iman, supaya iman tetap imun, sehingga bisa
menangkal berbagai virus maksiat.
Engkau
yang menamakan dirimu sebagai aktivis dakwah, yang amanah dakwah memberat di
pundakmu, yang kata dakwah selalu keluar dari bibirmu, yang katamu seluruh
gerakmu adalah dakwah, yang katamu hidupmu telah kau wakafkan untuk dakwah,
yang siap mati di jalan dakwah. Untukmu para aktivis dakwah, teruslah perbaiki
diri, bersihkan diri dari perbuatan dosa sekecil apapun, jaga izzah diri dan
agama di depan orang yang tidak senang dengan islam. Karena tidak mungkin
dakwah akan berhasil jikalau para pengembannya saja adalah seorang fajir
(pendosa).
Berdo’alah
ukhti! Semoga
Allah menguatkan pancang kaki kita untuk tetap istiqamah di jalanNya, jadilah
orang yang bisa menjaga izzah diri, jangan nodai izzahmu dengan menuruti arus
syahwat yang bisa menularkan virus syaithani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar baik itu kritik dan saran demi perbaikan blog ini ke depannya. Jikalau ada salah-salah kata kami mohon diampunkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Syukran