Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

QS. Al-Maidah Ayat 54


Kamis, 10 Januari 2013

Goresan Pena #2


Bismillahirrahmanirrahim

Sejatinya kita bersyukur atas apa yang Allah berikan kita sampai hari ini, melihat status diri kita saat ini masih Allah Jaga  dalam Kemurahan dan Kasih sayang-Nya, Hari ini kita perlu tersadar, Adakalanya diri kita terlalu bangga pada status kita saat ini, ketika orang terdekat kita dengan bangga menyebut kita Alim, akhirnya yang ada diri kita terlampau terbang dengan sebutan itu. Yah itulah kita, kita sering bangga ketika kita dipuji orang dan akhirnya?

Fenomena lain, Ketika semua aktivis dakwah sibuk dengan urusan dakwahnya. Begitu luar biasa menyita waktunya, hingga bahkan melupakan hal yang menjadi fitrahnya. Ketika dakwah seharusnya selaras dengan apa yang dibawa tapi kini itu semua berlawanan.

akhwat1
pic source here
Lihat saja saat ini,

Berapa waktu yang dipersiapkan oleh aktivis untuk musyawarah? Rasanya hampir setiap waktu dipakai musyawarah. Bukan demikian? Tapi, berapa waktu yang kita gunakan untuk baca Al-Qur’an? Berapa waktu yang kita siapkan untuk bersama keluarga? Berapa waktu yang kita gunakan untuk shalat sunah? Berapa waktu yang kita gunakan untuk menghafal Al-Qur’an? Berapa waktu kita gunakan untuk mengkaji sirah?

Akhirnya, apa bukti nyata kita saat ini terhadap dakwah? Adakah hasil nyata yang kita perbuat? Yah, mungkin kita sulit untuk menjawab ini. Coba kita putar sirah perjuangan para sahabat Rasulullah, pasti kita akan merasa malu apa yang kita lakukan hari ini. Ketika kegigihan para sahabat itu menjadi saksi nyata akan kebangkitan Islam saat itu.

Ukhti,, semakin jauh melangkah maka cobaan juga akan semakin banyak, iman yang susah payah kita bangun dan jaga seumpama pohon yang sedang tumbuh, semakin tinggi pohon tersebut maka semakin banyak angin yang menyapa, kadang angin sepoi dan membuat pohon terbelai, kadang angin kencang yang membuat pohon bergoyang tidak karuan, bahkan kadang angin badai yang bisa membuat pohon tumbang. Kuatkan akarnya, supaya bisa menahan badai, tidak tumbang oleh tragedi zaman yang selalu menghadang. Tingkatkan kekebalan iman, supaya iman tetap imun, sehingga bisa menangkal berbagai virus maksiat.

Engkau yang menamakan dirimu sebagai aktivis dakwah, yang amanah dakwah memberat di pundakmu, yang kata dakwah selalu keluar dari bibirmu, yang katamu seluruh gerakmu adalah dakwah, yang katamu hidupmu telah kau wakafkan untuk dakwah, yang siap mati di jalan dakwah. Untukmu para aktivis dakwah, teruslah perbaiki diri, bersihkan diri dari perbuatan dosa sekecil apapun, jaga izzah diri dan agama di depan orang yang tidak senang dengan islam. Karena tidak mungkin dakwah akan berhasil jikalau para pengembannya saja adalah seorang fajir (pendosa).

Berdo’alah ukhti! Semoga Allah menguatkan pancang kaki kita untuk tetap istiqamah di jalanNya, jadilah orang yang bisa menjaga izzah diri, jangan nodai izzahmu dengan menuruti arus syahwat yang bisa menularkan virus syaithani. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar baik itu kritik dan saran demi perbaikan blog ini ke depannya. Jikalau ada salah-salah kata kami mohon diampunkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Syukran