Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

QS. Al-Maidah Ayat 54


Selasa, 12 Februari 2013

Tasyabbuh on Valentine Day

Bismillah....

Suatu sore di sebuah kelas....
A: Valentine besok kita tukaran kado ya anak-anak, bawa kado masing-masing hari kamis depan
B: Yes, Sir! 

Percakapan ini terjadi beberapa tahun lalu saat penulis masih duduk di bangku SMP sekitar tahun 2003. Kala itu ia sedang menjalani kursus Bahasa Inggris di tempat kursus Bahasa Inggris ternama di Makassar. Valentine di kala itu merupakan hal sangat menarik di matanya. Apa itu valentine? Dia penasaran di hari itu pasti sangat banyak hal amat menyenangkan, termasuk tukar-tukaran kado itu. Apalagi hal itu tidak pernah dilakukannya sebelumnya. Ia mengetahui arti valentine dari pembicaraan kawan-kawannya di sekolah, katanya valentine itu hari kasih sayang, valentine itu waktunya kita tukar-tukaran kado cantik, dan hari itu adalah hari yang tepat untuk mengatakan cinta dengan lawan jenis. Wah, penggambaran itu makin membuatnya penasaran dengan hari valentine. Ia pun dengan antusias mencari kado, membungkusnya dengan cantik, dan kemudian membawanya di hari Kamis yang dijanjikan itu. 

............................o0o............................

Pengaruh valentine sangat jelasberpengaruh di dunia ini terutama di kalangan remaja. Dan lagi valentine dianggap sangat biasa oleh anak-anak remaja. 14 Februari di mana hari itu semua orang bisa menyatakan cintanya kepada siapapun. Layaknya independence day, seolah-olah cinta itu selalu dikurung dan pada hari itu cinta dibuka kepada semua orang. Itukah cinta? Dan apakah valentine itu perwakilan yang benar untuk cinta? Sebelum menjawab semua itu, baiknya kita melihat kutipan artikel di bawah ini terlebih dahulu.

SEJARAH HARI VALENTINE

Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St.Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya. Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia kepada agama Kristen lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya. 

Dalam versi kedua, Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan "Dari yang tulus cintanya, Valentine". Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Kristen bersama 46 kerabatnya." 

Versi ketiga menyebutkan ketika agama Kristen tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan "dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini." 

Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat "dengan nama tuhan Ibu" dengan kalimat "dengan nama Pendeta Valentine" sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Kristen. 

"Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi.
Nah, setelah membaca sedikit tentang sejarah valentine, apakah anda masih ingin merayakan hari tersebut?  Sebuah hari yang diada-adakan oleh orang kristen untuk memuaskan ego dan nafsunya. Jika masih ingin merayakannya, mari kita baca kembali kutipan lain berikut.

Saat ini banyak ABG muslimah yang ikut-ikutan dan mengekor pada budaya Barat atau Kristen akibat pengaruh televisi dan media massa lainnya. Termasuk pula dalam hal ini perayaan Hari Valentine, yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta St.Valentine. Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila menyangkut perkara akidah, ibadah, syi'ar dan kebiasaan. Padahal Rasul telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: "Barang siapa meniru kebiasaan suatu kaum, maka ia termasuk kaum tersebut." (HR. At-Tirmidzi). Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi ia bisa kafir, adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar. 
Barang siapa meniru kebiasaan suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut.. Tidak cukupkah hadits tersebut menyadarkanmu bahwa merayakan hari valentine sama dengan merayakan hari raya mereka. Ibnul Qayyim berkata, Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya!" dan semisalnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. 

Nah, bagaimana dengan orang yang tidak merayakannya namun tetap memaknainya sebagai sebuah hari yang spesial?


Ada seorang remaja mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya. Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi perayaan ini adalah dari ritual agama lain. Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta kristiani dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka. Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga kita lihat struktur sosial mereka menjadi rusak.

Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir. Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas Langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan: "Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling mengunjungi karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku." (Al-Hadits). 
Valentine's day sebetulnya bukan mengagung-agungkan cinta dan kasih sayang, tapi lebih ke arah yang mengumbar nafsu, agar dibiarkan bangkit dan liar tanpa kendali. Sehingga pada hari (Valentine's day) itu terjadi legalisasi pernyataan cinta yang tidak seharusnya. Pada hari itu terjadi kemaksiatan sehingga panji syetan berkibar tinggi dengan keberhasilannya membujuk mengikutinya. Dibalik acara gemerlap pesta Valentine's day tersimpan sejarah yang tidak tepat untuk dirayakan ummat Islam. Budaya itu sangat bahaya, Banyak orang yang tertipu dengannya, sehingga terasa manis dan indah ternyata merupakan akhidah yang diharamkan oleh Islam. Berikut merupakan fatwa ulama mengenai perayaan valentine day ini.
FATWA ULAMA

Para ulama telah menasehatkan bahwa merayakan hari valentine tidak boleh, karena: Pertama, ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam. Kedua, ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita). Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.

Pada saat umat Kristiani merayakan hari lahir Yesus (natal) sebagian umat Islam ikut-ikutan merayakan hari lahir Nabi Muhammad (Maulid). Demikian juga ketika umat Kristiani merayakan kenaikan Yesus Kristus ke Langit, sebagian umat Islam juga merayakan naiknya Rasululah ke Langit (Peristiwa Isra Mi’raj). Apabila umat Islam tersebut ditanya mengapa mereka melakukan hal seperti itu padahal Rasululllah tidak pernah memerintahkannya maka anda akan mendapatkan 1001 jawaban dan alasan yang tidak satupun bersumber pada dalil shahih. Bahkan anda yang tidak merayakannya akan dicap dengan sebutan Wahabi yang maksudnya mengacu kepada Masyarakat Saudi Arabia yang tidak pernah melakukan kegiatan tersebut. Semoga kita bisa merenungi kembali hal ini dan berusaha mempelajari kembali Islam berdasar AlQuran dan AsSunnah yang shahih, karena sebaik apapun amal ibadah yang kita lakukan tanpa tuntunan dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam maka ia akan tertolak, sekalipun banyak orang yang melakukannya. Perbuatan seseorang tidaklah boleh dijadikan alasan untuk membenarkan suatu tindakan. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda “Siapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami ini yang bukan (berasal) dariku, maka dia tertolak” (HR.Bukhari-Muslim). Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah ujian hidup yang tampak maupun yang tersembunyi dan meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.(Al Balagh)
Oleh karenanya ummat Islam terutama generasi muda Islam harus menjauhkan diri dan meninggalkan perayaan Valentine’s Day karena itu semua tidak lepas dari rekayasa jahat musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam. Wallahu a’lam bisshawab.

Just Say NO to Valentine Day

Disadur dari beberapa sumber berikut, lebih lengkapnya silahkan dibaca link-link berikut ini.
http://wahdah.or.id/kajian-dasar/aqidah/seputar-hari-raya-valentine-day257.html
http://wahdah.or.id/kajian-dasar/aqidah/valentine-day.html
Yusuf Mansur Network berjudul ( NAHI MUNKAR ) WASPADA TASYABUH WASPADA VALENTIN DAY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar baik itu kritik dan saran demi perbaikan blog ini ke depannya. Jikalau ada salah-salah kata kami mohon diampunkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Syukran