Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

QS. Al-Maidah Ayat 54


Selasa, 01 Januari 2013

Solusi Mengatasi Marah


Bismillahirrahmanirrahim

Marah bisa menyebabkan orang tidak terkendali. Terkadang pula dapat membuat orang tersebut out of box. Yang kesehariannya diam, tenang, bahkan ramah kemungkinan besar jika marah bisa menjadi-jadi. Marah merupakan hasutan dari syetan laknatullah yang ingin melihat manusia terjerumus dan melakukan hal-hal buruk karena emosi yang tersulut akibat kemarahan. Marah bisa menimbulkan dampak-dampak yang nantinya akan membuat kita menyesalinya di kemudian waktu.

"Bagaimana sih mengatasi marah?"
Saya pun selalu menanyakannya sendiri pada diriku sendiri. Memiliki emosional yang berlebihan bisa membahayakan diri dan orang lain. Berdasarkan sebuah buku yang baru-baru ini kubaca 'Terapi Kecemasan' karya Muhammad Al-Munajjid, di akhir bab saya mendapatkan penjelasan mengenai marah dan solusi mengatasi marah.

Ada 11 cara yang dipaparkan beliau dalam bukunya, dan kali ini akan kupaparkan secara singkat.
1. Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan.
Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ketika seseorang marah lalu berucap a'udzubillah (yang artinya) 'aku berlindung kepada Allah' maka amarahnya akan hilang." Beristi'adzah adalah salah satu solusi untuk menjauhkan godaan syetan yang sedang menghasut kita untuk marah, maka dianjurkan untuk membacanya.

2. Diam
Ketika kita marah, salah satu solusi ampuh supaya kita tidak meledak-ledak adalah diam. Menjaga mulut mengeluarkan kata-kata yang tidak diinginkan saat marah bisa meredakan dan mencegah diri dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

3. Tenang
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika seseorang di antara kalian hendak marah, hendaklah ia duduk niscaya marahnya akan hilang. Jika belum hilang, hendaklah ia tidur berbaring." Al-Khaththabi rahimahullah, orang yang berdiri siap untuk bergerak dan menampar; orang yang duduk sedikit mencegah dari keduanya; dan orang yang berbaring terhindar dari keduanya. Maka dari itu disimpulkan bahwa tujuan Rasulullah memerintahkan duduk dan berbaring agar orang yang marah tidak melakukan tindakan-tindakan sembrono- sebagaimana yang biasa ia lakukan ktika berdiri yang akan membuatnya menyesal kemudian.

4. Selalu mengingat wasiat Rasulullah
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa ada seseorang yang berkata kepada Rasulullah. "Berilah aku nasehat!" Beliau pun bersabda, "Jangan marah!" Orang itu terus mengulang ucapannya kpada Rasulullah dan beliau tetap bersabda, "Jangan marah!"
   
5. Mengetahui adanya kedudukan tinggi dan keistimewaan yang disediakan bagi siapa saja yang mampu mengendalikan diri
Rasulullah bersabda, "Orang yang tangguh bukan yang jago gulat, tapi orang ang tangguh adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika marah" (HR. Ahmad). Dalam riwayat lain pun, Anas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallampernah melewati sekumpulan orang yang sedang saling bergulat. Lalu beliau bertanya, "Ada apa ini?" Mereka pun menjawab, "Si Fulan pegulat yang tangguh. Setiap kali bergulat dengan orang lain, ia selalu memenangkannya." Beliau menimpali, "Maukah kalian aku tunjukkan pegulat yang lebih tangguh darinya, yaitu seorang yang didzalimi orang lain lalu mampu mengendalikan dirinya dan mengalahkan amarahnya, setannya dan setan orang yang mendzaliminya." 


6. Manajemen marah ala Rasulullah
Beliau adalah teladan dan panutan kita semua. Semua tergambar dalam berbagai hadits beliau. Sesuai petunjuk Rasulullah, bahwa kita hanya boleh marah hanya karena Allah, yaitu bila kemuliaan-kemuliaan Allah dinistakan. Rasulullah pun pernah marah saat ada seorang imam yang memanjangkan bacaannya dalam shalat dan membuat orang enggan shalat karenanya. Beliau pun pernah marah saat Aisyah memasang helaian kain penutup yang bergambar makhluk hidup. Beliau hanya marah untuk dan hanya karena Allah.

7. Menahan amarah sekuat tenaga
Orang yang bertakwa oleh Allah akan disediakan surga seluas langit dan bumi. Di antara sifat-sifat orang yang bertakwa adalah selalu berinfak baik saat dalam keadaan lapang maupun sempit, menahan amarah, mudah memaafkan orang lain, dan Allah cinta pada orang yang berbuat baik.

8. Langsung sadar bila diingatkan
Manusia memiliki sifat, tabiat untuk marah. Dan orang diciptakan berbeda-beda tabiat. Ada orang yang sangat sulit untuk marah dan adapula yang mudah marah. Tapi orang yang shiddiq bila marah dan diingatkan kepada Allah ia segera ingat dan berhenti marah. Semoga kita pula bisa menjadi orang yang mudah diingatkan.

9. Mengetahui dampak negatif marah
Marah memiliki dampak negatif yang sangat banyak. Salah satunya bisa menyakiti orang lain baik jiwa maupun raga. Marah pun bisa membuat tali persaudaraan putus, suami dan istri bercerai, dan lain sebagainya. Marah pun berdampak pada kesehatan, di antaranya hipertensi, serangan jantung, stroke, nafas tersengal-sengal dan lainnya. Mari kita memohon keselamatan kepada Allah.

10. Mengaca saat marah
Pernahkah kita melihat wajah kita saat marah? Pastinya kita sendiri tidak akan suka melihat penampilan kita saat marah. Wajah yang merah padam, mata melotot dan tingkah seperti orang gila. Dan sungguh menggelikan dan memalukan melihat wajah yang seperti itu.

11. Berdoa
"Doa adalah senjata orang mukmin", itulah kutipan dalam paragraf awal di poin 11 halaman 118 buku ini. Berdoa untuk dijauhkan dari segala kemarahan dan keburukan akibatnya. Semoga kita tidak terjerumus di dalam jurang kezaliman karena marah. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari kemarahan. Amin

Sekian pembahasan singkat Bab 5 Mudah Marah [Temperamen] pada buku 'Terapi Kecemasan' ini. Semoga apa-apa yang tertulis di postingan kali ini bermanfaat bagi diri pribadi dan orang lain. Amin. Jika kalian ingin membacanya lebih lengkap bisa mencari buku dengan judul buku yang telah saya sebutkan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar baik itu kritik dan saran demi perbaikan blog ini ke depannya. Jikalau ada salah-salah kata kami mohon diampunkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Syukran